....Welcome To Karina`s Page...

Jumat, 06 Juli 2018

Tugas Kelompok : Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Kebudayaan



Kelas      : 4KA45
Anggota :
Annisa Fauzia    1B117112
Karina Fitriani  1B117014
Sarah Janitra     1B117111




A.    Judul
Manusia dan Kebudayaan

B.     Latar Belakang Masalah
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena dimana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Sedangkan Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidupSelain itu manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada akhirnya menjadi budaya yang biasa mereka lakukan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.  Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya dan kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia di dalam kehidupannya.

C.     Analisa Masalah
1.      Bagaimana kita dapat menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia?
2.      Bagaimana kita dapat menjelaskan dan membedakan hakekat manusiawi?
3.      Apa pengertian dari kebudayaan?

D.    Alternatif Masalah
1.      Apa saja unsur-unsur dari kebudayaan itu?
2.      Bagaimana kita dapat menjelaskan kaitan antara manusia dengan kebudayaan?

E.     Solusi dari Masalah
1.      Unsur-unsur yang membangun manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
1)      Jasad: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
2)      Hayat: mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3)      Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4)      Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri. (Asy’arie, 1992 hal: 62-84).

2.      Hakekat Manusia
Hakekat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut:
1)      Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2)      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3)      Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4)      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5)      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6)      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7)      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8)      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang  bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.

3.      Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan, cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut:
1)      Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2)      Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Sedangkan Koentjaraningrat. Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

4.      Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup, sistem tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas, masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1)      Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan dalam sistem religi dan upacara keagamaan.
2)      Sistem organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3)      Sistem pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
4)      Sistem mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5)      Sistem teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6)      Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7)      Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.

5.      Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dan juga misalnya saya orang betawi walaupun saya lahir di Bali tetapi tetap saja saya orang betawai ngikutin abah dan emak saya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dialektika disini berasal dari dialog komunikasi sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik. Kemudian muncul tentangan terhadap pendapat tersebut. Kedua posisi yang saling bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Dari fenomen dialog ini dapat dilihat tiga tahap yakni tesis, antitesis dan sintesis. Tesis disini dimaksudkan sebagai pendapat awal tersebut. Antitesis yakni lawan atau oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan pendamaian dari keduanya baik tesis dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi peniadaan dan pembatalan baik itu tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak berlaku lagi. Dapat dikatakan pula, kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke taraf yang lebih tinggi. Tentunya kebenaran baik dalam tesis dan antitesis masih dipertahankan. Dalam kacamata Hegel, proses ini disebut sebagai aufgehoben.
3 Tahap Proses Dialektis
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1)      Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2)      Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3)      Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

F.      Kesimpulan dan Saran
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu: Jasad, Hayat, Ruh, dan Nafs.
Hakekat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif.
Ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup, sistem tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

Sumber :

Kamis, 05 Juli 2018

Belajar Bahasa Jepang (Dialog Sederhana)

well, guys, welcome back with me, Karin.
A several days ago, we have discuss about some greetings in Japanese.
In this sesion we are going  to discuss about The Introduction in Japanese.
so, come join with me ^^

Izinkan saya memperkenalkan diri   =    Hajimemashite
Saya Karin                                     =    Watashi wa Karin desu
Saya adalah orang Indonesia           =    Watashi wa Indonesiajin desu
Senang berkenalan dengan anda      =    Doozo yoroshiku

Gmna ? gampang kan? lanjut ke kalimat lain.......

Sumimasen, Toyama-san desu ka?
Maaf, apakah anda Tuan Toyam

-O genki desu ka?
 Apa kabar?
-Genki desu
 kabar baik

Nah, sekarang w mau ksh info ttg perbedaan kata sisipan untuk nama panggilan. di jepang, jika kita ingin memanggil seseorang akan lebih baik dan sopan jika kita menggunakan sisipan.

Sama, =di gunakan untuk memenggil seseorang yg terhormat, dan biasa di gunakan dalam surat resmi
San, = di gunakan untuk memanggil antar sesama yg sudah saling kenal ckup lama
Kun, = di gunakan untuk memanggil seorang laki2 yg sudah kita kenal cukup baik
Chan, = di gunakan untuk memanggil anak2 dan biasa untuk memanggil permpuan yg sudah kenal cukup lama

okeh, cukup untuk pembahasan kali ini. 
arigatou ^-^

_karina_


== Untuk kalian yang mungkin ada di fase ini ===

Ternyata semakin kita dewasa kita akan berfikir bahwa masih sangat banyak yang tidak kita ketahui. Ketika kita bukan lagi seorang anak kecil namun kita juga belum cukup dewasa untuk mengerti apa yang sesungguhnya akan kita jalani di masa depan sana.
Ada banyak pertanyaan yang mungkin muncul pada saat kita menginjak usia 20-an, usia dimana kita hanyalah seorang Adult Child.
Karir seperti apa yang sebenarnya ingin dijalani?
Hidup seperti apa yang sesungguhnya ingin di capai?
Akankah sudah bermanfaat diriku ini?
Dengan siapa kita akan menjalanin hidup nanti?
Dan tidak jarang kita akan di hadapkan pada sebuah persimpangan dan kembali bertanya jalan mana yang akan ku pilih?

Wahai para jiwa yang sudah terlalu tua untuk kehidupan remaja namun masih terlalu muda untuk kehidupan yang sesungguhnya… ,sudah sampai manakah perjalanan mu? Peristiwa apa sajakah yang sudah terjadi di hidup mu? Pelajaran apa saja yang tlah kau ambil dari tiap peristiwa itu?
Apa kau sedang merasakan kegamangan dalam berfikir tentang masa depan mu?
Rumit kah karna memikirkan apa yang ingin kau gapai? Apa persimpangan itu sedang kau alami saat merangkai apa yang ingin kau raih?
Berbahagialah …. Kau sedang merasakan fase berharga dalam proses menuju kedewasaan mu. Nikmatilah dan bertawakal lah..
__Karina__

== Porsi childish mu ==

Aku ingin mengajak kalian bermain sejenak ke dalam fikiran ku. Fikiran dimana ada sedikit sudut pandang yang mungkin cukup menyenangkan untuk kita bahas. Mengenai sifat kekanak-kanakan mu. Entah kenapa childish ini semakin lama akan semakin menghilang dari diri kita. Yaiyalah wong kan kita semakin dewasa. Tapi sempat terfikir ga sih kenapa ko sikap emotional kita di bidang temperament (amarah) ga ikut hilang, walau tdk sedikit orang dewasa yang berhasil ikut mendewasakan ego nya.
Kali ini bukan mau fokus ke “temperament” nya tapi mau coba fokus ke childish nya. Well, tdk bisa di pungkiri kalau sebenernya ada banyak kondisi yang masih membutuhkan sisi childish kita. Bukan sikap dan tindakan nya tapi cara berfikir dan sudut pandang nya. Mungkin menyisipkan sedikit ruang untuk porsi childish ini tidak lah buruk. Seperti bagaimana cara menanggapi impian dan planning kita, cara melihat beban kita, cara menangani rasa takut kita.
Cobalah filter sebijak mungkin dengan membuang childish mu yang tdk menyengangkan dan pertahankan childish mu yang masih kau butuhkan. Buang sifat manja itu, ego mu yang menyebalkan itu, dan ucapkan selamat datang kembali pada sisi masa kecil mu yang mengagumkan, dimana kau tdk takut dengan mimpi besar mu, dimana kau hanya perlu berdiri kembali dari jatuh mu sekalipun kau menangis keras, dimana rasa benci mu akan cepat reda hanya dengan berjabat tangan dengan nya atau melingkarkan kelingking kalian dan mengucapkan kata maaf
So.. bagaimana menurut kalian? Hal apa lagi yang dapat kita ambil dari intro sederhana ini? Karna masih banyak yang dapat tergali dari sifat childish mu.

_karina_

=== Apa makna Passion menurut pandangan mu? ===

Setiap orang pasti memiliki passion nya masing- masing. Sesuatu yang ingin ia capai ataupun yang ingin ia kerjakan. Untuk sebagian orang yang beruntung ia akan mengetahui passion nya sejak kecil dan akan berfokus pada passion nya untuk ia jadikan sebagai cita-cita dan melewati proses yang berhubungan dengan passion tersebut. Dan untuk sebagian orang lainnya belum mengetahui apa passion mereka. Namun di luar 2 klasifikasi tersebut ternyata kita dapat menemukan golongan lain yakni mereka yang tau apa passion mereka namun berhadapan dengan kondisi yang membuat mereka harus berjauhan dengan jalur passion mereka. Lantas apa yang harus kita lakukan jika berada di salah satu klasifikasi tersebut terutama klasifikasi ke-3?
Berbahagialah untuk kalian yang berada di klasifikasi pertama, namun jangan terlena karna proses pencapaian sesungguhnya adalah ketika kita di uji dengan kejenuhan terhadap passion kita sendiri, dari sana kita dapat menilai sendiri apakah rasa kecintaan terhapan passion itu cukup besar untuk mengalahkan rasa jenuh dan tetap konsisten dan mencipkatan progress pencapaian
Pandangan ku untuk klasifikasi kedua adalah “tidak ada kata terlambat”. Passion adalah sesuatu yang kita rasakan. Passion memang bukan indikator untuk kesuksesan seseorang namun akan sangat berbeda ketika kita melakukan apa yang menurut kita sebagai passion kita. Aku kenal seseorang yang pernah berkata “baru lulus jangan sok2an punya passion deh, sekarang belum bisa nilai” dan kalimat itu memang nyata dan tidak sedikit orang merasakan hal yang sama. Kita berhak melakukan banyak hal dan mencari apakah salah satu dari yang kita lakukan adalah passion kita
Dan klasifikasi ketiga adalah jalur dimana kita sering kali di buat bingung oleh kondisi seperti ini. Don’t be sad… kita hanya perlu mengikuti skenario ini dengan sebaik-baiknya dan tetap berusaha yang terbaik. Dan dari klasifikasi ketiga ini pun aku berlajar sesuatu terkait passion. Menurut ku passion tak harus berupa “apa” namun passion dapat berubah menjadi “bagaimana”. Kita dapat melewati jalan apapun untuk bersatu dengan passion kita. Sama hal nya saat kita ingin menjadi dokter dan ternyata kita tak dapat melewati jalur pendidikan dokter, lihat apa alasan mu saat ingin menjadi dokter, mungkin salah satunya karna ingin membantu dan bermanfaat utk org lain, so saat kita menjadi guru biologi dan bukan menjadi dokter kita tetap dapat merasakan passion itu karna alasan kita saat menjalani nya masih sama
Aku banyak belajar dari hal yang aku lewati ketika diri ini pun bingung apa yang harusnya aku lakukan. Ego ku mulai runtuh ketika aku mulai ingin menjadi bermanfaat untuk orang lain. Aku terlalu fokus pada diri ku sendiri, dan nyata nya selama ini pun aku baru mulai mengerti apa sebenernya yg di inginkan oleh diri ini. Selamat mencapai kesuksesan versi kalian wahai jiwa2 hebat 
Dan apa makna passion menurut pandangan mu?
__Karin__

Waktu Terbaik

Sering kita bertanya ..
"kapan giliran ku?"
"Kapan aku sampai finish?"
Kapan aku lulus.... kapan aku dpt kerja... Kapan aku sukses.... Kapan aku nikah... (Lho?) Hehe
Atau...
"Kapan aku terlepas dari masalah ini?"
"Kapan masalah ku berakhir?"
"Kenapa aku gagal lagi?"
Kali ini aku di suguhkan dengan cuplikan sharing salah seorang penulis yang kemudian di kupas bersama teman ku. Dan hmm... Ada 1 point yg ku dpt , ternyata akan menjadi sesimpel itu jika kau bisa berdamai dengan waktu.
"Demi masa... Sesungguhnya manusia kerugian..." Sering dengar kalimat itu? Kalimat yg bukan hanya sekedar kiasan belaka melainkan salah satu firman Allah yg sudah jelas memperingatkan kita mengenai waktu . Mungkin kelebihan dan kekurangan kita masing2 berbeda, namun ada 1 hal yg di miliki semua org dalam porsi yg sama, Yap WAKTU. Kita sudah dpt porsi yg sama yg kemudian bebas mau kita apakan porsi itu. Di sia2kan kah? Di manfaatkan kah? Untuk ibadah kah? Atau hanya utk dunia kah? Dan sejauh ini kita pasti sudah paham utk tetap berusaha memanfaatkan waktu sebaik2nya.
Lantas apa hubungannya dengan pertanyaan2 di atas? Kita paham dgn makna memanfaatkan waktu sebaik2nya, namun bagaimana bisa kita memanfaatkan waktu jika kita blm bisa berdamai dgn waktu dan lebih sering di perbudak oleh waktu dgn hanya mengeluhkan berbagai penyesalan kegagalan dan kejatuhan kita. Percayalah .. kita punya waktu terbaik di skenario hidup kita masing 2, saat kau masih gagal ketika org lain telah berhasil segeralah berdamai dgn waktu dgn lebih mendekatkan diri dgn Sang Penguasa waktu . Biarkan rasa sakit itu termakan oleh waktu tanpa harus kita telan sendiri dgn berbagai penyesalan tanpa penyelesaian.
And after that, kita bisa kembali ke konsep memanfaatkan waktu sebaik2nya..
_Karin_

Apa Arti Kehidupan Bagimu ?

Ada yang bilang hidup itu sebuah perjalanan. Perjalanan yang amat panjang.
Lalu, apa yang akan kita temukan dalam perjalanan panjang itu?

Saat aku masih duduk di bangku SMP, aku berpikir untuk mengartikan sebuah kehidupan sebagai sebuah chapter layaknya lembaran chapter dalam sebuah komik. Chapter itu berisi berbagai plot dan alur cerita yang mengisahkan tentang berbagai hal. Tawa, tangis, haru, dan cinta.
Dan saat komik itu berujung pada volume yang mengharuskan chapter itu selesai, plot yang ada di dalam chapter itu pun akan kita ketahui, Happy Ending.... Or Sad Ending...

Kisah kita terangkai dalam skenario Tuhan yang sudah Ia tetapkan.
Itulah yang biasa kita sebut takdir. Untaian ekspresi dalam hari-hari kita menjadi saksi sebuah perasaan yang kita rasakan.

Apa arti kehidupan bagimu?....
Untuk siapa kau hidup?
Untuk apa kau hidup?
Banyak orang bijak berkata, "Hidup mu semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah SWT"
yap, itulah yang seharusnya kita raih.

Hidup lah karna Allah, bertahanlah karna Allah, hadapi lah karna Allah, mencintai lah karna Allah,

Jika di antara kalian masih ada yang merasa sulit dalam hidup ini namun tak kunjung bersyukur atas apa yang kamu dapat di balik semua kesulitan mu, berpikirlah lagi..... temukanlah jawabanmu..... apa arti kehidupan bagimu.... 

Karina.